Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

13 Oktober Hari Tanpa Bra Sedunia atau No Bra Day, Begini Awal Mulanya

Reporter

image-gnews
Ilustrasi wanita mengenakan bra. shutterstock.com
Ilustrasi wanita mengenakan bra. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - No Bra Day atau hari tanpa bra merupakan peringatan yang jatuh setiap tahun pada 13 Oktober. No Bra Day bukan hanya tentang kenyamanan, namun peringatan yang jatuh tepat di tengah Bulan Peduli Kanker Payudara, diperingati agar orang-orang meningkatkan kesadaran untuk mempelajari kesehatan payudara. 

No Bra Day diperingati untuk mengingatkan orang bahwa kanker payudara adalah penyakit yang berpotensi fatal, tetapi juga salah satu bentuk kanker yang paling dapat dicegah. Melansir dari Nationaltoday.com, No Bra Day adalah tentang belajar mengenali tanda-tanda peringatan dini dan mendapatkan keunggulan dalam memerangi kanker.

Asal mula No Bra Day dapat ditelusuri kembali kedua hari dalam sejarah: 9 Juli 2011 dan 19 Oktober 2011. Awalnya didirikan di Toronto, Kanada di mana awalnya diberi judul Hari Bra oleh Dr Mitchell Brown. Hari BRA (Rekonstruksi Payudara — Acara Belajar dan Berbagi) diperingati untuk meningkatkan kesadaran bagi wanita yang menjalani mastektomi dan mendorong untuk melakukan pemeriksaan diri.

Pada bulan Juli 2011, seseorang yang menggunakan nama samaran Anastasia Donuts menyusun Hari Tanpa Bra Nasional untuk meningkatkan kesadaran kanker payudara, dibantu dengan situs web untuk membantu mempromosikan acara tersebut. Tiga tahun kemudian, dua hari itu digabungkan dan diundur menjadi 13 Oktober untuk diperingati dalam Bulan Peduli Kanker Payudara Nasional.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Beginilah timeline sejarah peringatan No Bra Day:

  • Kasus Kanker Pertama yang Tercatat
    Kasus pertama kanker ditemukan sekitar tahun 1600 SM di Mesir tercatat pada The Edwin Smith Papyrus yang menggambarkan delapan kasus berbeda dari pertumbuhan dan bisul yang ditemukan di dalam payudara.
  • Mastektomi Radikal Pertama
    Mastektomi Halsted (yang dianggap sebagai mastektomi radikal pertama) dilakukan oleh ahli bedah Amerika William Halsted pada tahun 1882.
  • Peluncuran Pekan Kesadaran Kanker Payudara
    Sebuah acara terorganisir selama seminggu terjadi di Amerika Serikat untuk menyebarkan kesadaran kanker payudara.
  • Pita Merah Muda Jadi Simbol Kesadaran Kanker Payudara
    Yayasan Kanker Payudara Susan G. Komen mulai membagikan pita merah muda kepada para penyintas kanker payudara dalam acara Race For The Cure.

VALMAI ALZENA KARLA 

Baca: Benarkah Payudara Cepat kendur Jika Sering Tak Pakai Bra?

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

47 menit lalu

Ilustrasi penderita kanker. shutterstock.com
Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.


Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

2 hari lalu

Migran dari Thailand Cheng
Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker


Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

3 hari lalu

Ilustrasi Kanker. shutterstock.com
Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.


Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

5 hari lalu

Pada Senin (5/2), Istana Buckingham mengumumkan bahwa Raja Charles III didiagnosis menderita kanker. Istana juga mengatakan bahwa sang Raja telah mulai menjalani perawatan. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

9 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

10 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

10 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

12 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

15 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

16 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.